Jumat, 11 Oktober 2013


LAPORAN PENDAHULUAN
OKSIGENASI

M.U New.jpg







Disusun oleh :
Nama    : Bambang Sugiat
NIM     : 2012.1044



AKADEMI KEPERAWATAN MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
2013
OKSIGENASI

1.      Pengertian
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. (Saryono, 2010 : 44)
Pemberian oksigen adalah suatu tindakan untuk memberikan oksigen ke dalam paru – paru melalui pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. (Ahmad, dkk, 2011 : 59)
Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia, dalam tubuh oksigen bereperan dalam proses metabolisme ke tubuh kekurangan oksigen dapat menyebabkan kematian. (Anonim, 2012)

2.      Etiologi
a.       Hiperventilasi, hipoventilasi
b.      Obesitas
c.       Kerusakan musculoskeletal
d.      Disfungsi neuro muskuler
e.       Cemas, lelah
(Saryono, 2010 : 54)


3.      Tanda dan gejala
a.       Tanda        :
1)      Peningkatan tekanan darah
2)      Edema dependen
3)      Bunyi jantung redup
4)      Pucat dapat menunjukan anemia
(Doenges, 2010 : 153)
b.      Gejala        :
1)      Pembengkakan pada ekstermitas bawah

4.      Patofisiologi
Cacat fisiologi dapat disebabkan oleh anemia adalah penurunan dalam kapasitas pembawa oksigen darah dan akibatnya pengurangan jumlah oksigen yang tersedia ke jaringan.
                                                                        (Anonim, 2012)

Faktor fisiologi lainnya adalah berupa anemia, racun inhalasi, obstruksi jalan nafas, tempat yang tinggi, demam, dan penurunan dinding dada.
                                                                        (Suryono, 2010 : 52)



5.      Pathways

Virus (dalam udara)                                                                Bakteri


 

Pneumenia
Infeksi saluran nafas
bagian atas

Bronkus

                                  Sering batuk                         Anoreksia
Text Box: Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan                                                                                    
          Sesak nafas
Text Box: Gangguan pola tidur 

       Nyeri pada dada

   Penyumbatan Sekret

Muntah - muntah

Keluar dahak (jernih / nanah)

Keluar secret








Text Box: Bersihan jalan nafas tidak efektif
 


                                                                                                (Carpenito : 2000)

6.      Pemeriksaan penunjang
a.       EKG
b.      Echocordrography
c.       Kateterisasi jantung
d.      Angrogrofi
(Anonim, 2012)

7.      Fokus pengkajian
a.       Riwayat keperawatan
1.      Masalah keperawatan yang pernah dialami
a)      Pernah mengalami perubahan pola pernafasan
b)      Pernah mengalami batuk dengan sputum
c)      Pernah mengalami nyeri dada
d)     Aktivitas apa saja yang menyebabkan terjadinya gejala – gejala diatas
2.      Riwayat penyakit pernafasan
a)      Apakah sering mengalami ispa, alergi batuk, asma, TBC, dan lain – lain ?
3.      Riwayat kardiovaskuler
Pernah mengalami penyakit jantung (gagal jantung, gagal vertical kanan, dll) atau peredaraan darah.
4.      Gaya hidup
Merokok, keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok.
                                                                        (Anonim, 2012)
b.      Pemeriksaan fisik
1.      Mata
a)      Konjungtiva pucat karena anemia
b)      Konjungtiva siomasis karena hipoksomia
c)      Konjungtiva terdapat pethechio kalena emboli lemak atau endokorditas
2.      Kulit
a)      Sionosis perifer (vero kontraksi dan menurunnya aliran darah perifer)
b)      Penurunan turgor (dehidrasi)
c)      Edema
3.      Jari dan kuku
Sianosis, clubbing finger
4.      Mulut dan bibir
Membrane mukosa sianosis, bernafas dengan mengerutkan mulut
5.      Hidung
Pernafasan dengan cuping hidung
6.      Vena leher
Adanya distensi / bendungan
7.      Dad
a.       Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan.
b.      Suara nafas normal dan tidak normal.
8.      Pola pernafasan
a.       Pernafasan normal (eupnea)
b.      Pernafasan cepat (tacypnea)
c.       Pernafasan lambat (bradypnea)
(Anonim, 2012)

8.      Diagnosa keperawatan
a.       Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum.
b.      Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan ekspansi.
c.       Gangguan perkusi jaringan berhubungan dengan kapiler reffil cepat.
d.      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan disfungsi O2.
e.       Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
f.       Asidasis metabolik berhubungan dengan peningkatan produksi BB.



9.      Rencana keperawatan

No
Masalah
Tujuan
Kriteria hasil
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Meningkatakan dan mempertahankan keefektifan jalan nafas
1.      Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih / jelas.
2.      Menunjukan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas.
2
Pola pernafasan tidak efektif
Meningkatkan dan mempertahankan pola nafas efektif
Pola nafas efektif
3
Gangguan perkusi jaringan tubuh
Infusiensi jantung, suara pernafasan dalam keadaan normal
Suara pernafasan keadaan normal
4
Gangguan pertukaran gas
Dapat menurunkan tanda dan gejala gangguan pertukaran gas, pasien dapat menunjukan peningkatan perubahan pertukaran gas
Peningkatan pertukaran gas


Intervensi
Rasional
1.    Terapi inhalasi dan latihan pernafasan dalam dan batuk efektif.
2.    Bantu oral hygine setiap 4 jam
3.    Berikan pendidikan kesadaran (efek merokok, alkohol, latihan bernafas)
4.    Kaji pasien untuk posisi yang nyaman.
Misal : peninggian kepala tempat tidur
5.     Kolaborasikan dengan dokter untuk tindakan sunction guna mempertahankan kepatenan jalan nafas.
1.    Mengeluarkan sekret

2.    Memberikan rasa nyaman
3.    Mencegah komplikasi paru – paru

4.    Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan gravitasi

5.    Sekret yang kental sulit untuk dikeluarkan dan dapat menyebabkan henti mukus, kondisi ini dapat menimbulkan otelektasis.

1.    Berikan oksigen sesuai program
2.    Posisi pasien flower
3.    Bantu dalam terapi inhalasi
4.    Alihkan perhatian klien agar tidak memikirkan kecemasannya, dengan meminta klien mempertahankan kontak mata dengan orang yang dipercaya.
1.    Mempertahankan oksigen arteri
2.    Meningkatkan pengembangan paru
3.    Membantu mengeluarkan sekret
4.    Menenangkan klien yang mengalami sesak nafas dengan menyatakan bahwa berbagai tindakan tengah diambil untuk mengatasi situasi tersebut.
1.    Monitor TTV, bunyi jantung, CVF, edema, tingkat kesadaran.
2.    Jelaskan semua prosedur yang akan dilaksanakan.
3.    Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
4.    Batasi pengunjung.

5.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan ACP, elektrolit, darah lengkap.
1.    Data dasar untuk mengetahui pertimbangan pasien.
2.    Mengurangi kecemasan dan lebih kooperatif.
3.    Meningkatkan perkusi jaringan.
4.    Mengurangi strees dan energy bicara.
5.    Mengetahui keadaan umum pasien.
1.    Jaga alat emergency dan pengobatan tetap tersedia, seperti : sunction, oksigen.
2.    Monitor intake dan output cairan.
3.    Berikan terapi inhalasi.
4.    Berikan posisi flower / semi flower.
5.    Jelaskan tentang tehnik sunction pada keluarga.
6.    Sunction jika ada indikasi.
1.    Persiapan emergency terjadinya masalah akut pernafasan.

2.    Menjaga keseimbangan cairan.
3.    Melonggarkan saluran pernafasan.
4.    Mengurangi kesulitan bernafas.
5.    Dapat mengerjakan sendiri dirumah jika memungkinkan.
6.    Meningkatkan pertukaran gas.

10.  Fokus evaluasi
Evaluasi terhadap masalah oksigenasi dilakukan dengan menilai masalah keperawatan yang muncul, tidak efektifnya cara pembersihan saluran nafas, tidak efektifnya pola pernafasan, menurunnya perkusi jaringan tubuh, gangguan pertukaran gas, adanya respon fisiologi yang baik, dan pasien mampu melakukan aktivitas sehari – hari tanpa keluhan gangguan oksigenasi.
     Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
            Langkah – langkah evaluasi :
1.      Daftar tujuan – tujuan pasien.
2.      Lakukan pengkajian apakah pasien dapat melakukan sesuatu.
3.      Bandingkan antara tujuan dengan kemampuan pasien.
4.      Diskusikan dengan pasien apakah tujuan dapat tercapai atau tidak jika tujuan tidak tercapai maka perlu dikaji ulang letak kesalahannya, dicari jalan keluarnya, kemudian catat apa yang ditemukan, serta apakah perlu dilakukan perubahan intervensi.
(Tarwoto, 2004 : 78)









DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E.2010.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC

Ely, Ahmad, dkk.2010.Penuntut Praktikum Ketrampilan Kritis 1.Jakarta : Salemba Medika

Saryono.2010.Kebutuhan Dasar Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika

Tarwoto.2004.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika

Carpenito, Lynda Juall.2000.Diagnosa Keperawatan edisi 8.E.Jakarta : EGC

Http : grasiraht kesehatan murah.com / tag / potofisiologi – oksigenasi / (diakses pada tanggal 10 juli 2013 jam 08.00)

Http : kkhenk 46.blogspot cara / 2012 / 24 / 7 / laporan – pendahuluan – oksigenasi, (diakses pada tanggal 10 juli 2013 jam 08.30)